Perkenalan (Hi!!!)

Legend:

  • Italic => Notes/Side Notes/author input

Hi,

Apa kabar? Nama aku Diyah Amalina Widyaningrum, tapi orang disini banyak panggil aku Lina

(Karena orang Inggris/UK atau negara lain susah manggil nama aku).

Jadi panggil aja aku Lina.

Hari ini, aku cuman kenalan dulu ya ^_^

Soalnya banyak orang yang gak tau aku dan apa yang bakal aku ulas di blog ini.

Well, mungkin bisa di mulai dari pengalaman aku masuk di University of Surrey.

Aku tau university of Surrey itu dari website, namanya ‘the League Table’ dan waktu itu, peringkat University of Surrey itu 10 besar di Inggris (dari semua Universitas yang ada di negara Inggris. Coba di bayangin itu. Ibaratkan kayak keterima PTN Top 10 di Indo gitu).

Aku ga berharap untuk masuk Karena aku merasa peringkatnya terlalu tinggi untuk aku (S1 aku di University of Chester yang peringkatnya jauh lebih rendah dari University of Surrey).

Makanya, aku mempersiapkan beberapa cadangan University untuk aku bisa masuk dan belajar Master degree, karenan aku merasa apa yang aku dapet di s1 aku kurang.

Dan pada saat itu lah, aku berjuang untuk mendapatkan gelar Bachelor di S1 aku yang dulu.

Aku belajar dan belajar, yang akhirnya membuahkan hasil. Aku dapat total nilai akhir.  

Waktu itu, aku apply ke University ini hanya dengan bermodal nilai S1 aku yang pas-pas an dan juga ijazah aku yang kalo gak di pepet admin University nya, aku gak bakal dapet Ijazahnya.

Soalnya, dua dokumen itulah yang menyatakan aku sudah lulus S1 dan aku siap untuk melanjutkan study aku di bidang yang aku inginkan.

Selain kedua dokumen yang aku sebutkan, aku juga harus mempersiapkan beberapa dokumen kayak:

          Ijazah SMA

          Hasil terakhir test IELTS (untuk mantan mahasiswa keluaran Inggris, biasanya ini hanya formalitas aja. Tapi masih harus punya buktinya kalua pernah melakukan IELTS)

          Nilai UN dan ujian Sekolah

(Ini berlaku pada jaman aku, Kemungkinan ada perubahan dan untuk kalian yang berkenan ingin tau, kalian harus gesit dan pintar mencari tau!)

Setelah apply dan gak lama kemudian dapet kabar kalua aku keteriman dengan status conditional, aku seneng banget dan bersyukur kepada Tuhan.

Siapa sangka, orang yang dulu di S1 nya keliatan nya cuman main-main dengan IP yang rendah, dibandingkan kalian semua, bisa menerima email kalua aku dapet Conditional Offer.

Puji Syukur aku Panjatkan kepada Allah yang maha esa, aku berterima kasih dan setelah aku memasukkan sisa dokumen yang harus aku masukkan (waktu itu aku masukin nilai sementara, Karena nilai sungguhan nya/total score aku belum keluar).

Aku bilang ke orang tua aku dan temen-temen aku. Ada yang banyak reaksi yang aku terima, dari positive ke negative, tapi tak apa lah. Toh, yang menjalani hidup aku.

Karena waktu itu aku apply untuk bidang studi Msc. Human Resource Management, maka aku keterima di bidang itu (LOL, iya lah).

Setelah keterima (waktu itu aku masih dalam pengerjaan disertasi S1 aku) dan sudah memenuhi syarat, aku akhirnya dapet Unconditional offer.

[Note: Unconditional offer = di terima seutuh nya tanpa harus ngasih dokumen apa pun lagi]

Dan perlu di ingat, waktu itu aku baru keluar S1, tidak pernah ikut Part time, pernah melakukan Volunteering cuman sekali dan sebentar, dan tak punya background kerja sama sekali.

Tapi mereka masih mau consider aku untuk menjadi murid mereka, yang dimana aku sangat terpukau dan honoured bahwa mereka masih mau menerima aku.

Setelah penerimaan dan waktu stay aku di Inggris sudah habis, aku pulang ke Indonesia, dan reunion dengan teman-teman.

Intinya sih Holiday sebelum kembali ke medan perang XD

Namun, sebelum pergi ke Universitas dan mengalami kerasnya hidup sebagai master student, perlu diketahui kalua kalian harus punya tempat tinggal kalua mau kesini.

Jangan lakukan hal bodoh yang dimana, sewa hotel baru nyari tempat tinggal saat sampe di Inggris. That is a big NO.

Makanya, Universitas menyediakan akomodasi dari berbagai range dan variasi. Jadi, usahakan kalau mau kesini, cari akomodasi dulu sebelum terbang ke Inggris. Soalnya nanti di tanyain di imigrasi…

Anyway, kebanyakan orang immigrant/international kayak aku, tinggal di akomodasi Universitas  tapi aku gak.

Well, itu Karena kebodohan aku yang gak cepet-cepet booking tempat Karena disini lebih cepat booking, lebih cepat dapet akomodasi nya.

Tapi aku masih bisa dapet akomodasi di luar kampus yang lumayan tapi masih lebih murah punya Surrey sih (aku kadang iri sama anak-anak yang tingal di Kampus. Biaya nya lebih murah di banding punya aku).


Note: Tentang apa yang harus kalian lakukan bila telat booking akomodasi di kampus, nanti aku kasih tau trick nya. Stay tune aja di blog ini 😉


Setelah aku dapet akomodasi yang aku inginkan dengan budget yang cocok dan landlord yang okay. Aku bayar deposit dan landlord sudah tanda tangan, ter-booking lah satu kamar atas namaku.

Setelah itu, aku hanya tinggal mengurus Visa.

In General, kalau kalian pernah keluar negeri yang menggunakan visa (kayak amerika, Eropa, dll.), maka kalian tau dokumen apa yang harus kalian masukkan kan?

Kalau tidak tau, in general, dukumen yang di butuhkan itu dokumen yang menyatakan kalau kalian warga negara Indonesia, punya orang tua dari Indonesia yang tinggal di Indonesa, punya rumah/tempat tinggal tetap di Indonesia, punya simpanan di Bank, siapa yang membiayai, dari mana semua duit yang kamu simpan.

Pokoknya dokumen yang menyatakan kalau kalian orang mampu dan orang yang memiliki keinginan tulus untuk belajar di Inggris.

Setelah apply Visa student, menunggu kepastian yang kemungkinan hancur (soalnya aku waktu itu dapet komplikasi terhadap Aplikasi visa aku, makanya aku bolak-balik dan menunggu kepastian).

Setelah semuanya beres, visa aku udah dapet, rumah sudah settle, Universitas sudah terjamin, waktunya untuk terbang ke Inggris untuk ke se

something-something

UK MAP (gwydir demon, 2016).

kian kali nya pun akhirnya datang.

 

Hati deg-deg an (Karena waktu itu pesawatnya suka turbulansi, suka parno kalo bakal jatuh ditengah laut), gak sabar untuk merasakan seberapa dingin nya Guildford. Karena di Chester, kotanya emang dingin (deket Scotland) tapi masih okay lah… walau kadang bikin males keluar karena dingin dan bikin tangan serasa beku.

Bisa di lihat Chester dimana dan Guildford dimana dari gambar Peta Inggris ini.

Selama 2 tahun, aku tinggal di daerah yang kadang angin nya lebih dingin ketimbang suhu nya.

Kalo Guildford, doi suhunya kadang menusuk tapi kadang gak berasa dingin nya. Dan gak banyak angin disini, gak kayak Chester.

Anyway, jadi rambling kan.

Balik lagi ke cerita nya.

Setelah duduk di pesawat yang rasanya berabat-abat (lama eui, 17 Jam di pesawat… pantat aing tepos), akhirnya di sampai di Inggris dengan suhu yang gak dingin banget (bearable for me bruh).

Nyegat taxi dari airport itu mahal, makanya Uber selalu di hati (disini bisa pakai Uber, tapi Grab gak ada). Udah murah, cepet dan tersebar dimana-mana (apa lagi di London, banyak banget tukang taxi uber).

Andai kan gak bawa koper, aku biasanya pake train/kereta, lebih murah dan gak macet.

(untuk orang yang belom tau inggris dan jalan-jalan nya, aku saranin pake Uber/taxi).

Setelah Uber dateng dan mengantarkan ku ke tempat tujuan, dan akhirnya sampai.

(Note: Disini Uber bayar nya pake paypal dan aku pernah nyoba pilih bayar pake cash, mereka gak mau. Makanya kalo ke UK dalam jangka waktu lama kayak studying, aku saranin buka bank secepatnya.)

Akhirnya, aku sampe di rumah. Kenalan sama orang rumah yang bakal tinggal bareng sama aku dan beres-beres kama/ mencoba mengeluarkan barang bawaan dari koper yang gede nan berat.

Setelah selesa, aku istirahat. Aku dateng kira-kira 5 atau 4 minggu sebelum perkuliahan dimulai, jadi aku masih ada kesempatan untuk nyantai, jalan-jalan dan orientasi tempat.

Karena aku sudah terbiasa jalan-jalan sendirian, maka aku jalan sendiri ke University of Surrey, yang gede banget menurut aku (aku sempet nyasar sih).

Gimana gak gede, coba liat petanya!

University Map (personal.ee.surrey.ac.uk, 2005)

University Map (personal.ee.surrey.ac.uk, 2005).

Kalo kamu ngerti map ini dan kepanjangan dari semua singkatan yang tertera disini dalam waktu singkat, kamu pasti orang yang sangat pintar sekali. Aku salut sama kamu. Karena aku gak bisa XD

Lahan segede ini adalah milik University of Surrey dan coba bayangin dari ujung ke ujung, butuh berapa waktu untuk jalan dan mengingat aku pendek, ya aku harus orientasi banyak sih.

Dari segi berapa lama aku harus jalan ke seberapa jauh aku harus belanja untuk kebutuhan sehari-hari.

Kalkulasi-kalkulasi. Semuanya di Kalkulasikan.

Setelah masa jalan-jalan tanpa tour guide dan masa-masa nyantai aku usai, hari pertama masuk perkuliahan pun di depan mata.

Jujur, waktu itu aku sangat amat worried, nervous, anxiety, di campur aduk kayak adonan roti, jadi gak karuan.

Kenapa?

Disini kebanyakan Chinese (not that I have anything against them. I love them, they are nice and my best colleagues now are all Chinese girls).

As the saying goes, most Asian stick with each other like a glue, forming into bubble, the moment they found people who knows their language.

Yeah, that happens and I don’t hold any grudge whatsoever, because I know what they feel and I have been in their shoes. I know the happy feeling of that moment when you live among people who are never know/cannot understand and hard to hear what they say, then suddenly someone talk to you in young language. Like yoooo!!!

Situ _____? OMG!! Kirain aku orang _______ sendiri disini!!!

Or,

Mereka ke uni bareng karena mereka sangat Bff sekali.

Ininya, aku ngerti seberapa seneng nya ketika tau kalau ada orang yang dari negara yang sama dengan kalian disini. At least you know where to go to, in case you miss home food 😉

Jadi, karena aku gak kenal sama sekali sama orang-orang yang ada di Uni, aku berusaha kenalan. Ngajak jalan bareng, minum bareng (disini umur legal 18 thn. Aku 21 thn), dan ngajak ngobrol in general sih.

Disini, kamu bisa kenal orang-orang dari berbagai macam negara. Dari yang timur ke barat, Utara ke Selatan, hamper semuanya ada di sini.

Banyak orang eropa yang sekolah disini juga dan banyak juga orang Malaysia nya (aku kenal satu orang Malaysia baik).

Biasanya, kalau di Inggis/UK, banyak orang yang kalau kenalan itu biasanya beli minum, begitu juga eropa dan aku lumayan tau banyak orang yang minum.

Tapi kalau kalian gak mau minum or memang against Minuman beralkohol, kalian masih okay kok. Banyak orang disini mature dan open minded, jadi gak akan baper atau apa pun karena gak ikut minum hal yang sama dengan mereka.

Intinya, enjoy aja.

Anyway, jadi week pertama perkuliahan adalah masa orientasu University. Intinya sih, kalau MOS. Inget, di Luar sini GAK ADA OSPEK, alias gak ada tuh yang tinju-tinjuan, pranking junior, atau apa pun yang related dengan OSPEK.

MOS/Masa Orientasi Siswa di Inggirs biasanya di isi dengan Warm welcome, Fact about Univeristy of Surrey, perkenalan dengan system yang ada disini, perkenalan guru dan mata kuliah, perkenalan system perpus disini, dan banyak lagi.


Side Note: Di sini perpusnya uni 24/7, jadi mau stay disini dari pagi ke pagi lagi, gak akan tutup atau gak akan di kunci di dalem. Semuanya sudah tersistem untuk mahasiswa yang mau keluar masuk perpus. Aku anak perpus, aku suka tinggal di perpus malem-malem dan gak di usir. Ada yang sampe tidur di perpus dan gak akan di usir. Jadi bagi kalian yang suka baca buku atau suka belajar di perpus, kalian bakal suka perpusnya. Aku biasanya suka duduk di silent study room, karena lebih sepi dan lebih enak buat belajar.


Jadi selama masa orientasi, aku dapet beberapa kenala dari manca negara. Dari Eropa ke Asia, semuanya baik dan mau berbagi cerita. Mengajak jalan bareng, having lunch bareng dan kongkow bareng di taman!

Broo!! taman nya luas dan gede. Ada tempat duduk nya dan danau? Kayak tempat rekreasi tapi di Universitas.

Jalan-jalan di taman di uni kayak jalan-jalan di tempat elit sih bagi aku, soalnya baru seumur hidup belom pernah ngerasain jalan-jalan di taman yang bagus dan ada danau nya. Rumput hijaunya luas dan kalo gak winter (kayak sekarang), biasanya di buat anak-anak untuk acara barbeque sih.

Jadi, dari rasa yang berdegup-degup, anxiety dan nervousness yang melanda, semua itu ibaratkan ilusi karena:

  • Aku punya temen (walau bukan temen curhat sih)
  • Aku kenal seseorang dan kemudian banyak orang
  • Dari pengajar nya, semuanya menyenangkan. Gak ada game abal yang awkward, tapi perkenalan dan selebihnya, jangan an-sos/anti-sosial.
  • Dosen nya disini seru-seru dan humour nya okay (bagi bidang aku)
  • Pasti nya, Dosen disini udah ternama dan kalau kalian buka google scholar, kalian bisa lihat hasil karya para dosen dari berbagai bidang di sana. Mungkin dari situ, kalian bisa tertarik dengan mata pelajaran yang mau kalian tekuni (bagi yang belom tau ma uke jurusan mana) atau bagi yang mau master, kalian bisa liat di website nya University of Surrey tentang Dosen dan keterangan apa yang mereka ajarkan. Mungkin kalian tertarik?

 

Terus juga, di dalam welcome week itu, ada event yang namanya fresher fair. Event untuk society yang ada di Univeristy of Surrey untuk memamerkan apa yang Society di University of Surrey berikan (lumayan banyak dan kece-kece menurut ku). Aku sebelumnya udah liat-liat apa yang mereka tawarkan untuk society dan aku langsung mencari ke main target aku, Anime/Manga Society.

Yup, Aku Otaku dan aku suka Cosplaying. Aku udah Cosplay sejak tahun 2014 dan kemungkinan gak akan berhenti.

Setelah registrasi (gak bayar), setelah kenalan dengan member, nonton anime bareng dengan member, semuanya lengkap sudah. Mereka punya FB group dan fanpage, kalau kalian tertarik.

Dari situ pula, kalian mungkin bisa kenalan sama orang yang satu interest dengan kalian karena aku ketemu 2 orang Indonesia yang suka Anime. Mereka cool. (salah satu nya langsung bisa nebak gitu kalo aku cosplayer karena cara berpakaian ku. LOL)

From the first week, they introduce me to many things and influence me in many ways. They have a lot of support facilities that can both help you and improve you in more ways than you ever imagine (for me it is).

Jadi kalau ingin ke University of Surrey, kalian gak akan rugi sih. Banyak program yang di tawarkan dan support yang jalankan. Demi murid dan potential mereka, mereka punya:

  • Dokternya sendiri
  • Consultant (buat mental health/ menangani stress, anxiety, or mental problem lain)
  • Akomodasi yang banyak banget
  • Punya guest house nya sendiri
  • Bis ke tengah kota atau ke akomodasi di daerah lain juga ada dan tersedia banyak
  • Penelitian nya lebih advance dari pada sekolah aku dulu (aku regret sih, gak sekolah disini dari awal)

The point is, the rank does live up to the quality.

Okay, I think that is all for now.

Long story short, if you are interested or have any questions, there is that message button somewhere in this website. Email me, comment in this blog or anything, send me Criticism for what I wrote or just ask unrelated stuff about me in general. Up to you Bruh!

Tell sister Diyah, what is your worry and let me guide you to the right path, my dearests…

 

That is all for now.

See you in next blog!!

D’AW (XD)